Indahnya Rumah Tangga Rosulullah
*Indahnya Rumah Tangga Rasulullah Saw*
بسم الله الرحمن الرحيم
كِتَابٌ : الصِّيَامُ
بَابٌ : جَوَازُ صَوْمِ النَّافِلَةِ بِنِيَّةٍ مِنَ النَّهَارِ قَبْلَ الزَّوَالِ
وَحَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ طَلْحَةَ بْنِ يَحْيَى عَنْ عَمَّتِهِ عَائِشَةَ بِنْتِ طَلْحَةَ عَنْ عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ *قَالَتْ دَخَلَ عَلَيَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ فَقَالَ هَلْ عِنْدَكُمْ شَيْءٌ فَقُلْنَا لَا قَالَ فَإِنِّي إِذَنْ صَائِمٌ ثُمَّ أَتَانَا يَوْمًا آخَرَ فَقُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ أُهْدِيَ لَنَا حَيْسٌ فَقَالَ أَرِينِيهِ فَلَقَدْ أَصْبَحْتُ صَائِمًا فَأَكَلَ.* رواه مسلم
*Artinya*
Dari Aisyah Ummul Mukminin (w. 58 H), ia berkata; Pada suatu, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menemuiku dan bertanya, *"Apakah kamu mempunyai makanan?"* kami menjawab, *"Tidak."* Beliau bersabda: *"Kalau begitu, saya akan berpuasa."* Kemudian beliau datang lagi pada hari yang lain dan kami berkata, *"Wahai Rasulullah, kita telah diberi hadiah berupa Hais (makanan yang terbuat dari kura, samin dan keju)."* Maka beliau pun bersabda: *"Bawalah kemari, sungguhnya dari tadi pagi tadi aku berpuasa."* HR.Muslim (w.261 H)
*Istifadah*
Beginilah rumah tangga yang di ajarkan Rasulullah SAW. Rumah tangga yang menyejukkan dan menentramkan.
Zaman sekarang banyak yang menggampangkan perceraian dan mengganggap bahwa perceraian adalah jalan satu-satunya, walaupun sebenarnya masalah yang dihadapi dalam rumah tangga mereka adalah masalah yang simpel.
Maka dari itu, mari kita lihat bagaimana kehidupan Rasulullah. Hadits diatas mengajarkan umatnya bahwa permasalahan rumah tangga bisa diselesaikan dengan cara saling menerima, menghormati dan memahami.
Seperti yang diceritakan dalam Hadits diatas bahwa Rasulullah tidak marah sama sekali ketika beliau sampai rumah tetapi tidak ada makanan didalamnya , Rasulullah malah langsung memutuskan untuk berpuasa saja. Dan dihari lain Rasulullah juga membatalkan puasa nya ketika beliau tahu bahwa dirumahnya telah disediakan makanan dari pemberian orang lain.
Dari sini maka akan menambah rasa cinta dan muncul kebahagiaan dari keduanya, karena adannya keridhoan satu sama lain.
Begitu juga ketika sang suami belum bisa memberikan nafkah yang cukup kepada sang istri karena mungkin sedang mengalami kesusahan dari pekerjaannya misalnya, maka seyogyanya istri menerima dengan lapang dada hasil jerih payah suami.
Begitu indahnya kehidupan rumah tangga yang diajarkan Rasulullah kepada umatnya. Andai kehidupan Rasulullah bisa diterapkan umatnya, maka angka perceraian akan berkurang.
*[Lembaga Kajian dan Riset Rasionalika Darus-Sunnah]*
Komentar
Posting Komentar