Betapa ringannya mulut bercerita



*Betapa ringannya mulut bercerita*

بسم الله الرحمن الرحيم
 كِتَابٌ : الْأَدَبُ
 بَابُ سَتْرِ الْمُؤْمِنِ عَلَى نَفْسِهِ.

عن أَبي هُرَيْرَةَ، يَقُولُ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: *" كُلُّ أُمَّتِي مُعَافًى إِلَّا المُجَاهِرِينَ، وَإِنَّ مِنَ المُجَاهَرَةِ أَنْ يَعْمَلَ الرَّجُلُ بِاللَّيْلِ عَمَلًا، ثُمَّ يُصْبِحَ وَقَدْ سَتَرَهُ اللَّهُ عَلَيْهِ، فَيَقُولَ: يَا فُلاَنُ، عَمِلْتُ البَارِحَةَ كَذَا وَكَذَا، وَقَدْ بَاتَ يَسْتُرُهُ رَبُّهُ، وَيُصْبِحُ يَكْشِفُ سِتْرَ اللَّهِ عَنْهُ "* رواه البخاري.

*Artinya*
Dari Abu Hurairah (w.57 H) dia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: *"Seluruh umatku diampuni kecuali al-mujaahirun (orang yang melakukan al-mujaaharah). Dan termasuk bentuk al-mujaaharah adalah seseorang berbuat dosa pada malam hari, kemudian di pagi hari Allah telah menutupi dosanya namun dia berkata, “Wahai fulan semalam aku telah melakukan dosa ini dan itu.” Allah telah menutupi dosanya di malam hari, akan tetapi di pagi hari dia membuka kembali dosa yang telah ditutup oleh Allah tersebut.”*
H.R. Bukhari (w. 256 H)

*Istifadah*

Kata معافى dalam hadis ini bisa dimaknai dengan apa yang dikatakan oleh Syaikh Salim bin ‘Ied al-Hilaly, beliau mengatakan bahwa makna kata tersebut adalah setiap umat muslim akan selamat dari lisan manusia dan gangguan mereka. Karna setiap umat muslim akan Allah ampuni dosa-dosanya, selama ia tidak menyekutukan Allah.

Salah satu bentuk rahmat Allah untuk ummat ini adalah menutupi aib orang yang bermaksiat selama hamba tersebut masih menutupi perbuatannya dari orang lain. Dan sebagaimana syariat Islam melarang bahkan mengecam dalam mengumbar aib orang lain, maka bagaimana hukumnya dengan seseorang yang mengumbar aibnya sendiri?

Disadari atau tidak pada zaman digital seperti ini, kita sering mengumbar aib kita sendiri pada laman media sosial yang beragam.

Alangkah buruk dampaknya bila kita menceritakan aib sendiri ke khalayak umum, hal itu bisa memalukan kita, menghinakan kita. Bahkan lebih parahnya lagi, bagaimana bila orang lain mencontoh perbuatan buruk itu dan yang demikian menjadi dosa jariyah untuk kita.

_"Keselamatan manusia tergantung pada kemampuannya menjaga lisan."_

Semoga Allah melindungi tajamnya lisan kita sehingga tidak merugikan orang lain terlebih diri sendiri.
_Amiin_


_Wallahu A'lam_

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ngaji Ilmu Hadis

Rumus Penyusun Kitab Hadis Dalam Menentukan Nama Perawi Terakhir