Ngaji Ilmu Hadis

🥇 *Ngaji Ilmu Hadis* #08
بسم الله الرحمن الرحيم

📌 *Lafadz-Lafadz Periwayatan Yang Terdapat Dalam Hadis*

*(Bagian Pertama)*

Para perawi Hadis dan ulama ahli Hadis menggunakan lafadz-lafadz tertentu dalam meriwayatkan Hadis, baik dalam menerimanya ( _tahammul al-hadits_ ) atau menyampaikannya ( _ada al-hadits_ ). Karena ini menjadi salah satu yang mempengaruhi dalam mempertimbangkan apakah periwayatan Hadis itu bisa diterima atau ditolak dan apakah sah periwatannya atau tidak. Berikut lafadz-lafadz yang menunjukkan cara para perawi meriwayatkan Hadis :

📍 *As-Sama'*

- فالسماع من لفظ الشيخ صورته : *أن يقرأ الشيخ ويسمع الطالب.* سواء قرأ الشيخ من حفظه أو كتابه، وسواء سمع الطالب وكتب ما سمعه، أو سمع فقط ولم يكتب.

وقال القاضي عياض : لا خلاف أنه يجوز في هذا للسامع أن يقول في روايته : حدثنا، وأخبرنا، وأنبأنا، وسمعت فلانا، وقال لنا، وذكر لنا.

 - As-Sama' min lafdzi as-Syaikh itu deskripsinya : *Seorang guru membacakan Hadis sedangkan muridnya mendengarkan.* Baik gurunya membaca dari hafalan atau kitabnya. Dan baik muridnya mendengarkan sambil menulis apa yang dia dengar atau hanya mendengar saja tanpa menuliskannya.

Al-Qadhi 'Iyadh mengatakan, bahwa tidak ada pertentangan bahwa diperbolehkan bagi seorang rawi yang mendengarkan (menggunakan metode sama') mengatakan dalam periwayatannya : _haddatsana_, _akhbarana_, _anbaana_, _sami'tu fulanan_, _qola lana_, dan _dzakara lana_.

- وبعد أن شاع تخصيص بعض الألفاظ لكل قسم من طرق التحمل، صارت ألفاظ الأداء على النحو التالي : 
١- للسماع : سمعت أو حدثني.
٢- للقراءة : أخبرني.
٣- للإجازة : أنبأني.
٤- لسماع المذاكرة : قال لي أو ذكر لي.

- Setelah populer pengkhususan sebagian lafadz untuk setiap cara atau metode penerimaan Hadis, jadilah lafadz penyampaian Hadis sebagai berikut :
1. Untuk lafadz cara _as-sama_ : _sami'tu_ atau _haddatsani_.
2. Untuk lafadz cara _al-qira'ah_ : _akhbarani_.
3. Untuk lafadz cara _al-ijazah_ : _anba'ani_.
4. Untuk lafadz cara _sima' al-mudzakarah_ : _qala li_ atau _dzakara li_.

 📍 *Al-Qira'ah*

 - القراءة على الشيخ، ويسميها أكثر المحدثين عرضا، صورتها : *أن يقرأ الطالب والشيخ يسمع.* سواء قرأ الطالب أو قرأ غيره وهو يسمع. وسواء كانت القراءة من حفظ أو من كتاب، وسواء كان الشيخ يتبع للقارئ من حفظه أو أمسك كتابه هو أو ثقة غيره.

- Al-Qira'ah 'ala as-syaikh, mayoritas ahli Hadis menyebutnya dengan sebutan sorogan ('aradh). Deskripsinya : *Seorang murid membaca Hadis sedangkan gurunya mendengarkan.* Bisa saja muridnya yang membacanya atau orang lain (muridnya yang lain), sedangkan dia menyimaknya. Dan bisa pula bacaannya itu berasal dari hafalan atau dari kitab. Dan bisa juga gurunya mengikuti si pembaca dengan hafalannya atau berpedoman dengan kitabnya sendiri atau dengan orang lain yang dapat dipercaya.

- *والأحوط* في الرواية : قرأت على فلان أو قرئ عليه وأنا أسمع وأقر به.
- *ويجوز* بعبارات السماع مقيدة بلفظ القراءة كحدثنا *قراءة عليه.*
- *الشائع* الذي عليه كثير من المحدثين إطلاق لفظ 'أخبرنا' فقط دون غيرها.

 - Dalam periwayatan menggunakan cara _al-qira'ah_ *yang paling hati-hati (baik digunakan)* adalah : _qara'tu 'ala fulan_ atau _quri'a 'alaih wa ana asma' fa aqarra bihi_.
- *Boleh* dengan menggunakan ungkapan-ungkapan dalam _as-sama'_ yang diberikan keterangan _al-qira'ah_ seperti _haddatsana *qira'atan 'alaih*_.
- *Yang populer* digunakan mayoritas ahli Hadis adalah menggunakan lafadz _'akhbarana'_ saja.

( تدريب الراوي في شرح تقريب النووي للسيوطي - تيسير مصطلح الحديث لمحمود الطحان)
-------------------------------

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gelar Keahlian dalam bidang ilmu hadis