Menyebut Nama-nama Allah dalam Doa
*Menyebut Nama-nama Allah dalam Doa*
بسم الله الرحمن الرحيم
كتاب التوحيد
باب السؤال بأسماء الله تعالى والاستعاذة بها
حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنِي مَالِكٌ عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ *إِذَا جَاءَ أَحَدُكُمْ فِرَاشَهُ فَلْيَنْفُضْهُ بِصَنِفَةِ ثَوْبِهِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ وَلْيَقُلْ بِاسْمِكَ رَبِّ وَضَعْتُ جَنْبِي وَبِكَ أَرْفَعُهُ إِنْ أَمْسَكْتَ نَفْسِي فَاغْفِرْ لَهَا وَإِنْ أَرْسَلْتَهَا فَاحْفَظْهَا بِمَا تَحْفَظُ بِهِ عِبَادَكَ الصَّالِحِينَ*
رواه البخاري
*Artinya*:
Dari Abu Hurairah RA (w. 56 H) dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: *"Jika salah seorang di antara kalian mendatangi kasurnya (tidur), hendaklah ia mengibaskannya dengan ujung kainnya sebanyak tiga kali, dan hendaklah memanjatkan doa "Dengan menyebut nama-Mu Wahai Tuhanku, aku baringkan pinggangku dan atas nama-Mu aku mengangkatnya, dan jika Engkau menahan diriku, maka berilah ampunan terhadapnya, dan jika Engkau melepaskannya, maka jagalah sebagaimana Engkau menjaga hamba-Mu yang shalih")."*
HR. Al Bukhari (w. 256 H)
*Istifadah*:
Allah memiliki nama-nama baik yang berjumlah 99, dan hadis ini menerangkan bahwa boleh dan sah hukumnya bila kita berdoa dan memohon pertolongan kepada Allah dengan menyebut nama-nama-Nya, sebagaimana sahnya berdoa dengan menyebut nama zat Allah. Bahkan Allah memerintahkannya dalam surat _Al-A'raaf_: 180. Selain itu juga disyariatkan dengan membaca surat al-Mu’awwidzaat, yakni Al Ikhlas, Al Falaq, dan An Naas. Cara berdoa dengan Asmaul Husna ada dua macam: Pertama, menyebutnya sebelum menyebutkan permohonan, seperti:
"‘Wahai Dzat Yang Mahahidup lagi Mahaberdiri dengan sendiri-Nya, dengan rahmat-Mu aku mohon pertolongan ..."
Kedua, menyebutnya di penghujung doa sebagai penutup. Misalnya: "Ya Allah anugerahkan kepada kami rizki yang halal dan cukup, sesungguhnya engkah Adalah ar-Razzaq (pemberi rizki)."
Hadis di atas memerintahkan kita untuk memohon pertolongan Allah agar kita mampu berbaring dan bangkit. Sedangkan perintah mengibaskan ujung kain baju bertujuan agar pada saat tidur auratnya tidak tersingkap, sebagaimana dikatakan oleh Imam al-Mubarokfuriy dalam _Tuhfatul Ahwadzi_
Allah sangat menyukai hamba yang sering memohon dan merintih berdoa kepada-Nya dengan menyebut sifat-sifat-Nya yang ada dalam nama-nama-Nya.
Semoga kita dapat dicintai-Nya sebagaimana hamba yang selalu ingat pada-Nya. Amin.
_Wallahu 'Alam_
Komentar
Posting Komentar